2 Kata Bijak Jilid 4

Di situasi apapun, pasti ada kenikmatan yg bisa kita syukuri dan jangan engkau ingkari.

Waktu senang jangan lupa waktu susah
Waktu susah juga jangan lupakan waktu senang

Jangan banyak mengeluh, kau tak akan punya waktu untuk bersyukur

Apabila perbuatan baiknya masih di bibir saja, tidak apa.
Semoga hati dan tubuhnya akan menyusul untuk ikut berbuat baik.

Terlalu berharap akan membuatmu sakit, disebabkan harapanmu tak terwujud
Jangan berharap.. itu akan lebih baik.

Lakukan, jika dalam hatimu berkata memang harus dilakukan
Tetapi harus dengan tanggung jawab.

Adakalanya tidak tampak seperti yg sesungguhnya,
Mungkin hanya kulit luarnya saja yg pahit..

Terkadang, untuk dapat melihat sesuatu yg menarik, adalah dengan cara berpura-pura tidak melihat

Cinta: keinginan memiliki seseorang dengan cara apapun
Sayang: keinginan membahagiakan seseorang dengan cara apapun

Bila lagi badmood.. semua kecantikan tak akan bisa dinikmati
Tapi bila perasaan kita lagi bagus.. walaupun pahit.. akan membuat kita tersenyum, menikmati kebesaran-Nya.

Kecantikan seseorang sebenarnya terletak di hatinya...
Allah bukan untuk ditakuti, tapi disayangi didalam hati kita..
Biarkan hatimu yg menjadi juri, karena hatimu akan berkata benar..

Kejujuran:seperti kata yang terucap dalam hatimu dan terdengar melalui ucapanmu.

Kemanisan tidak selalu ada, kadang kepahitan juga harus kita terima
itulah persahabatan ..

Saat di atas ingat akan ke bawah = saat hidup ingat akan dikubur

Berbahagialah bila kita dapat membahagiakan orang lain..
Dan akan lebih sempurna bila ada ketulusan disana.. .

Kita cuma bisa berusaha semaksimal mungkin untuk:
Tidak menyekutukan-Nya dan tidak menyakiti/ merusak ciptaan-Nya.

Tak ada kesempurnaan di dalam kehidupan ini
Tapi tak ada salahnya selalu ingin berbuat baik..

Kebaikan dengan pamrih.., atau tanpa pamrih?
Itu yg akan menempatkan posisi kita di mata-Nya..

Seburuk apapun dimata kita belum tentu dimata-Nya
Ini sudah jalan-Nya,
Berbesar hati.., biarkan Dia yg mengatur-Nya.., amien..
siapa yg kuat., dia yg menang.. itu rumus duniawi
mereka kadang lupa.., bahwa ternyata ada yg lebih kuat lagi..